Kelas : 4EB09
NPM : 25209294
BAB 9
PERENCANAAN
DAN KENDALI MANAJEMEN
Perencanaan terdiri atas :
1.
Pembuatan
Model Usaha
Survei terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen
menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran
besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis
jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama.
- Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan.
- Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
- Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan strategis.
- Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifik.
2.
Alat
Perencanaan
Dalam mengidentifikasikan
faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan
eksternal dan internal akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali
tantangan dan kesempatan yang ada. Suatu sistem dapat diterapkan untuk
mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi
pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan
dan tingkat keuntungan perusahaan. Masukan-masukan yang diperoleh dari analisis
ini digunakan untuk merencanakan ukuran-ukuran yang digunakan untuk
mempertahankan atau memperbesar pangsa pasar atau untuk mengenali dan
mendayagunakan produk baru dan kesempatan pasar. Salah satu alat tersebut
adalah analisis WOTS-UP.
Analisis ini menyangkut kekuatan dan
kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan.
Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang
dapat dijalankan. Alat keputusan yang saat ini digunakan dalam sistem
perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas informasi tentang
lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaan. Akuntan dapat membantu para
perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan
perencanaan strategis. Kebanyakan informasi yang diperlukan berasal dari
sumber-sumber selain catatan akuntansi.
3. Penganggaran
Modal
Keputusan untuk melakukan investasi
luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi global sebuah
perusahaan multinasional. Investasi asing langsung umumnya melibatkan sejumlah
besar modal dan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh
lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal
merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka
penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang
diusulkan. Pendekatan terhadap keputusan investasi yang lebih kompleks juga
tersedia. Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang
optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu perusahaan, dan
mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Aturan
keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan pendiskontoan arus kas
investasi yang telah disesuaikan dengan risiko berdasarkan tingkat suku bunga
yang memadai: rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan. Umumnya, perusahaan
dapat meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan melakukan investasi yang
menjanjikan nilai sekarang bersih yang positif. Ketika mempertimbangkan pilihan
yang sifatnya saling lepas atau saling tidak bergantung (mutually exclusive),
perusahaan yang rasional akan memilih opsi yang menjanjikan nilai sekarang
bersih yang paling maksimum. Dalam lingkungan internasional, perencanaan
investasi tidak sesederhana itu. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi,
laju inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar,
pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya
menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik.
Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah
yang ada bertambah buruk. Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan multinasional
atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang
pengukuran; (1) menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi
multinasional, (2) mengukur ekspektasi arus kas, dan (3) menghitung biaya modal
perusahaan multinasional. Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan
strategic, yang langkah ketiga dalam proses pembuatan model perusahaan.
4. Sudut
Pandang Hasil Keuangan
Seorang manajer
harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untuk menganalisis kesempatan
investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah
sudut pandang. Haruskah manajer keuangan internasional mengevaluasi ekspektasi
tingkat pengembalian investasi dari sudut pandang proyek luar negeri atau dari
sudut pandang induk perusahaan? Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat
berbeda secara signifikan karena beberapa hal seperti; (1) pembatasan oleh
pemerintah atas repatriasi laba dan modal, (2) biaya izin, royalti, dan
pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban
bagi anak perusahaan, (3) perbedaan laju inflasi nasional, (4) perubahan kurs
valuta acing, dan (5) perbedaan pajak. Pendapat bahwa tingkat pengembalian dan
risiko suatu investasi luar negeri dapat dievaluasi dari sudut pandang pemegang
saham domestik induk perusahaan, sudah tidak memadai lagi karena :
·
Investor
dalam induk perusahaan semakin banyak yang berasal dari masyarakat dunia.
·
Tujuan
investasi harus mencerminkan kepentingan seluruh pemegang saham, bukan hanya
yang berasal dari domestik.
·
Pengamatan
juga menunjukkan bahwa perusahaan multinasional memiliki horizon investasi
jangka panjang' (dan bukan jangka pendek). Dana yang dihasilkan di luar negeri
cenderung untuk diinvestasikan kembali dan bukan direpatriasikan kepada induk
perusahaan
Berdasarkan
kondisi ini, akan lebih tepat untuk mengevaluasi pengembalian dari sudut
pandang negara tuan rumah. Penekanan pada pengembalian proyek lokal konsisten
dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai grup konsolidasi.
Solusi
yang memadai adalah mengakui bahwa manajer keuangan harus memenuhi banyak
tujuan, dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor di
organisasi dan di lingkungannya. Pemerintah negara tuan rumah merupakan salah
satu kelompok bagi investasi luar negeri. Kesesuaian antara tujuan investor
multinasional dan negara tuan rumah harus tercapai melalui dua perhitungan
pengembalian keuangan: satu dari sudut pandang negara tuan rumah, dan yang lain
dari sudut pandang negara induk perusahaan. Sudut pandang negara tuan rumah
mengasumsikan bahwa investasi luar negeri yang menguntungkan (termasuk biaya
modal kesempatan lokal) tidak akan salah dalam mengalokasikan somber daya
negara tuan rumah yang langka. Evaluasi atas peluang investasi dari sudut
pandang lokal juga memberikan informasi yang bermanfaat bagi induk perusahaan.
Jika suatu investasi asing tidak menjanjikan pengembalian yang telah
disesuaikan risiko yang nilainya lebih tinggi dari pengembalian yang diperoleh
pesaing lokal, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk
berinvestasi langsung di perusahaan lokal.
Pengendalian Manajemen
Pengendalian
manajemen yang utama adalah proses untuk memotivasi dan memberi semangat
orang-orang yang melaksanakan kagiatan-kegiatan demi mencapai tujuan organisasi.
Selain itu, proses untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan untuk
kerja yang tidak disengaja serta ketidakberesan yang disengaja seperti
pencurian. Proses. Pengendalian manajemen mencakup system pengendalian
manajemen terdiri atas tataan organisasi, wewenang, tanggung jawab dan
informasi untuk memungkinkan pelaksanaan pengendalian dan untuk memproses
Sistem Pengendalian Manajemen Hakekat Pengendalian Manajemen 7 sekumpulan
tindakan yang memastikan bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya.
Manajer.
Pengendalian manajemen adalah alat bagi para manajer, yang menggunakan dalam
interaksi di antara mereka dan dengan bawahannya. Manajer ini merupakan titik
focus dalam pengendalian manajemen. Mereka menyusun rencana untuk
mengimplementasikan strategi dan mencapai tujuan. Karena fokusnya para manusia
dan implementasi dan rencana, pengendalian manajemen membutuhkan
pertimbangan-pertimbangan psikologis yang kuat. Seperti komunikasi, membujuk,
menasehati, member semangat dan mengkritik. Tujuan organisasi ditetapkan
sebelum proses perencanaan strategic.
Tujuan ini tidak
dikaitkan dengan waktu dan tidak mengenal waktu. Tujuan, strategi, program dan
kebijakan dianggap sudah ada dalam proses pengendalian manajemen. Bertujuan
untuk menerapkan strategi-strategi dan berkepentingan dengan usaha-usaha
manajer dan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Efisiensi dan
efektivitas, pengendalian manajemen memanfaatkan pengendalian tugas untuk unjuk
kerja yang efektif dan efisien di tingkat tugas. Efisiensi mengambarkan berapa
banyak masukan yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran tertentu.
Efektivitas diartikan sebagai kemampuan suatu unti untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Karakteristik dari system pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen
meliputi tindakan-tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha guna mencapai
tujuan organisasi maupun tindakan-tindakan untuk mengoreksi unjuk kerja yang
tidak efektif dan tidak efisien.
Karakteristik
Sistem Pengendalian
Sistem pengendalian manajemen yang
berbeda diperlukan untuk situasi yang berbeda dengan karakteristik sebagai
berikut :
·
Sistem pengendalian manajemen difokuskan
pada program dan pusat pusat tanggung jawab.
·
Program adalah kegiatan-kegiatan yang
menyangkut produk, riset dan pengembangan atau kegiatan serupa yang dilakukan
untuk mencapai tujuannya.
·
Informasi yang diproses pada system
pengendalian manajemen terdiri dari dua macam yaitu data terencana dalam bentuk
program, anggaran dan standar.
·
Data akrual mengenai apa yang telah atau
sedang terjadi, baik di dalam maupun di luar organisasi.
Sistem
pengendalian manajemen merupakan system organisasi total dalam arti bahwa
system ini mencakup semua aspek dari operasi organisasi. Sistem pengendalian
manajemen berkaitan erat dengan struktur keuangan, di mana sumber daya dan
kegiatan-kegiatan organisasi dinyatakan dalam suatu moneter. Aspek-aspek
perencanaan system pengendalian manajemen cenderung mengikuti pola dan jadwal
tertentu. Dalam penyusunan anggaran yang merupakan kegiatan penting dalam
proses pengendalian manajemen.
Perencanaan
dan Pengendalian Strategik
Pengendalian
strategik mengacu pada pemeliharaan kondisi lingkungan dari strategi.
Pengendalian strategik digunakan untuk mengevaluasi latar belakang dari
strategi-strategi sedang berjalan serta asumsi-asumsi lingkungan yang menjadi
dasar perumusan ulang strategi. Pengendalian manajemen lebih banyak menekankan
pada pengendalian variabel-variabel intern, sedangkan pengendalian strategic
menurusi perubahan-perubahan pada variabel-variabel ekstern terhadap organisasi
yang harus menyesuaikan diri. Perencanaan dan pengendalian strategi mengacu
pada proses eksplisit pengembangan rumusan kebijakan, strategi dan tujuan yang
berlaku untuk keseluruhan organisasi yang dikomunikasikan sedemikian hingga
berbagai bagian organisasi berfungsi sebagai satu kesatuan untuk mencapainya.
Perbedaan antara pengendalian manajemen dengan perencanaan dan pengendalian
strategik. Perencanaan strategik mendahului proses pengendalian manajemen.
Pengendalian stategik biasanya mendahului pengendalian manajemen tetapi mungkin
juga mengikuti proses pengendalian manajemen jika tujuan organisasi tidak
tercapai, meskipun strategi telah dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Pengendalian manajemen bertujuan mempengaruhi para manajer untuk berusaha ke
arah hasil yang diinginkan.
Pengendalian
Tugas
Pengendalian
tugas diartikan sebagai pengendalian secara rinci prosedurprosedur pekerjaan
individual. Sistem ini terdiri dari tiga bagian yaitu :
·
Identifikasi titik-titik kegiatan di
bidang-bidang seperti penjadwalan, tingkat sediaan dan tugas-tugas lain di mana
penyimpangan dari rencana mungkin terjadi.
·
Pemilihan teknik dan metode pengendalian
yang sesuai untuk setiap bidang, titik atau kegiatan yang teridentifikasi untuk
mencegah atau memperbaiki penyimpangan dari rencana.
·
Peninjauan yang terus menerus untuk
mamastikan bahwa system cukup memadai untuk pengendalian dan bahwa para
karyawan tidak mengabaikan system pengendalian ini.
Tinjauan
Sistem Pengendalian Manajemen
Suatu sistem
terdiri atas struktur atau desain tata hubungan di antara beberapa komponen dan
proses atau sekelompok kegiatan yang dilakukan sistem itu. Struktur system
pengendalian manajemen dapat diuraikan berdasarkan unit unit dalam suatu
organisasi dan sifat informasi yang mengalir di antara unit-unit ini. Proses
ini dijelaskan dalam bentuk apa yang dilakukan para manajer atas informasi ini.
Struktur
Struktur
pengendalian manajemen dipusatkan pada berbagai macam pusat tanggung jawab.
Pusat tanggung jawab adalah suatu unit organisasi yang dikepalai oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab. Setiap pusat tanggung jawab mempunyai masukan
dan keluaran.
Proses
Proses
pengendalian manajemen melibatkan komunikasi dan interaksi informal di kalangan
manajer dan karyawan. Komunikasi informal terjadi melalui memo, rapat,
percakapan, bahkan melalui isyarat-isyarat seperti ekspresi wajah. Di samping
pengendalian informal, kebanyakan perusahaan mempunyai system pengendalian
manajemen formal, yang meliputi tahap-tahap pemrograman,penganggaran, operasi
dan pengukuran serta pelaporan dan analisis.