Pengunjung Kebun Raya Bogor kini tidak hanya dapat menikmati kerindangan aneka pepohonan dan tanaman langka tetapi juga layanan perpustakaan digital.
Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Mustaid Siregar, Selasa (18/5), mengatakan, kehadiran perpustakaan digital itu dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan Kebun Raya Bogor sebagai pusat konservasi. "Perpustakaan digital salah satu layanan terbaru yang ada di Kebun Raya Bogor," katanya.
Penggunaan perpustakaan digital tersebut diresmikan bersamaan dengan peringatan hari ulang tahun Kebun Raya Bogor yang ke-193, Selasa. Mustaid mengatakan, perpustakaan digital diharapkan membantu para pengunjung Kebun Raya yang ingin mendapatkan informasi secara praktis tanpa media buku.
Kehadiran perpustakaan digital ini merupakan pengembangan dari perpustakaan yang sudah ada di Kebun Raya yang memiliki luas 87 hektar dengan 15 ribu jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Ia mengatakan, perbedaan antara perpustakaan digital dan perpustakaan konvensional yang sebelumnya ada terletak pada layanan yang disediakan seperti mengisi buku tamu secara digital.
Di perpustakaan itu, disediakan empat buah komputer yang dapat diakses para pengunjung yang hendak mencari literatur. "Jika pengunjung tidak sempat membaca (buku) di perpustakaan, kami menyediakan layanan buku digital dengan memberikan soft copy buku dalam bentuk file," kata Pengawas Perpustakaan, Sutarsyah.
Menurut Sutarsyah, pengelola perpustakaan digital ini tidak hanya memberikan layanan baca di tempat dan peminjaman, tetapi juga layanan pojok anak, penggandaan bahan, dan scanning. "Layanan peminjaman hanya khusus untuk karyawan dan staf LIPI, sedangkan pengunjung umum hanya bisa memfotokopinya," jelasnya.
Sejauh ini, perpustakaan Kebun Raya Bogor memiliki enam ribu koleksi berupa buku, majalah, karya tulis, artikel, laporan eksplorasi dan artikel perkebunrayaan. "Yang membedakannya dengan perpustakaan lainnya yaitu Perpustakaan Kebun Raya Bogor merupakan perpustakaan khusus yang menyediakan buku-buku tentang botani," katanya.
No comments:
Post a Comment